Jakarta, 3/5/19 (SOLUSSInews) – Dinamika bisnis di tengah kondisi ekonomi global dan nasional yang belum sepenuhnya pulih, memang harus bisa diantisipasi secara cermat.
Terkait itu, rencana pembagian dividen tunai PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dinilai para analis memberikan dampak bagus terhadap perseroan.
Sebagaimana diketahui, rencana itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (26/4/19) pekan lalu.
Dilaporkan, LPPF bakal membagikan dividen tunai Rp933,60 miliar atau sekitar 85% laba bersih tahun lalu.
Pada tahun 2018, di tengauh situasi ekonomi belum pulih benar, perseroan berkode emiten LPPF ini masih mencetak laba bersih Rp1,1 triliun. Tahun sebelumnya malah sebesar Rp1,91 triliun. Sementara sisa yang sebesar Rp164,7 miliar dijadikan sebagai laba ditahan.
‘Sweetener’ untuk investor
Selain itu, dalam RUPST, juga menyetujui buyback sebesar 291,79 juta saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh LPPF.
Analis OSO Sekuritas, Sukarno Alatas menyatakan, pembagian dividen menjadi sweetener untuk investor. “Buyback yang dilakukan menjadi sentimen positif untuk sahamnya,” ujarnya, pekan lalu.
Ia melanjutkan, ekspansi yang dilakukan LPPF di tahun ini juga pastinya positif. “Pendapatan LPPF kurang lebih sama seperti tahun lalu sekitar tiga persen dan untuk laba bersih dengan asumsi tidak ada pengakuan rugi, kembali dengan nominal yang sama, maka target laba bersih tumbuh di kisaran 10 hingga 20 persen. Maka itu, LPPF perlu melakukan banyak efisiensi cost agar bisa memaksimalkan laba,” paparnya, seperti diberitakan KONTAN.CO.ID.
Pergerakan harga cenderung naik
Lebih lanjut, Sukarno bilang, untuk efek bagi saham, biasanya dengan rencana buyback pergerakan harga akan cenderung naik.
Untuk saat ini, ia merekomendasi saham LPPF masih layak dikoleksi, karena price earning ratio (PER)-nya sudah rendah berada di level 11 kali. Juga berada di bawah rata-rata industri yang ada di level 38 kali.
“Target terdekat di level Rp5.300 per saham. Strategi jika harga berhasil break di level Rp 4.250 per saham dan bertahan, maka next target ke harga Rp5.300 per saham,” tambah Sukarno.
Dengan support di level Rp 4.080 per saham. Pada penutupan pasar pekan lalu, harga saham LPPF berada di level Rp 4.320 per saham atau naik 6,67 persen. (S-KT/jr)