Jakarta, 11/5/23 (SOLUSSInews.com) – Akan ada perubahan atau pergantian pengelol Blok Masela di Provinsi Maluku yang kaya akan deposit sumber daya mineral.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan, alih kelola Blok Masela kini telah masuk tahap finalisasi. Nantinya, konsorsium PT Pertamina dan Petronas akan menggantikan Shell Overseas Ltd.
“(Blok) Masela sedang kita finalisasi dengan Petronas. Jadi Petronas oleh SKK Migas sudah saya bicarakan. Setelah harga sudah cocok, kita nanti berikan Petronas supaya tahun ini sudah mulai bisa kerja,” ujar Luhut di The Westin Hotel, Jakarta, Selasa (9/5/23) lalu.
Tidak ada kendala
Lebih lanjut, Luhut menuturkan, tidak ada kendala berarti terkait harga dalam proses tersebut. Bahkan, menurutnya proses sudah dalam koridor yang baik.
“(Kendala harga) tidak ada itu, soal harga di SKK Migas saja. Pertamina sudah happy dengan Kementerian Energi sudah. Jadi, basically we are on the right track,” tambah Menko Marves itu.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan, PT Pertamina (Persero) bakal merampungkan akuisisi participating interest (PI) sebesar 35 persen proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela, di Maluku, pada Juni 2023.
Akuisisi ini setelah perusahaan minyak asal Belanda, Shell menyatakan mundur dan melepas hak partisipasinya di Blok Masela.
“Awal Juni ini kita harapkan sudah ada keputusannya. Masih Pertamina,” kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/5/23) lalu.
Proposal pengembangan bersama
Adapun Pertamina dan Petronas tengah merancang proposal pengembangan atau plan of development (POD) Blok Masela bersama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Salah satu poinnya, ialah, pemasangan fasilitas penangkap karbon atau carbon capture, utilization and storage (CCUS) di proyek tersebut. (S-BGc/jr) — foto ilustrasi istimewa