Tangerang, 20/10/23 (SOLUSSInews.com) – Gelaran “Trade Expo Indonesia2023” resmi dibuka di ICE BSD, Kota Tangerang Selatan, Banten. Kegiatan yang bertujuan mempertemukan pelaku UMKM, hingga ekspotir dengan para ‘buyers’ berskala internasional ini berlangsung empat hari, 18-22 Oktober 2023.
“Trade Expo Indonesia” (TEI) menghadirkan kesempatan buat pelaku usaha untuk menembus pasar nontradisional seperti Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika. Ini kesempatan yang bagus,” kata Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga kepada wartawan usai menjadi pembicara pada ‘Business Luncheon’ di ICE BSD Tangerang, Kamis (19/10/23) kemarin.
Kegiatan semacam ini menurut Ketua DPP Golkar dan Ketua Umum DPP AMPI itu untuk memperluas cakupan pasar serta mendorong diversifikasi.
“Kami ingin mengembangkan pelaku bisnis lokal, khususnya UMKM agar bisa bersaing dan mengambil peran aktif dalam rantai pasok global,” katanya.
Perhatian Wamendag
Ratusan usahawan dari berbagai daerah, tak terkecuali pelaku UMKM asal Sulawesi Utara (Sulut) memanfaatkan ajang ini untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk mereka. “Saya bawa beraneka produk seperti nike tore, cakalang tore, sambal roa, kelapa tore dan abon,” ujar Meynio Sumendap, pengusaha asal Minahasa Utara (Minut).
Ketua UMKM Minut ini terlihat bersemangat menjelaskan produk-produk garapannya ke pengunjung dan calon ‘buyers’. Semangat yang sama diperlihatkan puluhan pelaku UMKM Sulut yang ikut TEI 2023.
“Perhatian khusus dari Wamendag, Pak Jerry Sambuaga membuat kami bersemangat untuk go export dan go global. Sudah dua hari ini Pak Jerry mengunjungi stand Sulut dan ikut memperkenalkan produk-produk yang kami bawa,” ujar pemilik UKM Nios ini.
Seperti apa perhatian Jerry yang lulusan S1 dan S2 dari perguruan tinggi ternama di Amerika Serikat serta doktor politik termuda dari Universitas Indonesia (UI) terhadap pelaku UMKM Sulut? Mey menyebut pejabat yang sukses membawa neraca perdagangan Indonesia surplus 40 bulan berturut-turut itu sangat konsen untuk pengembangan UMKM di Indonesia, terutama Sulut.
“Ada pembinaan dan pendampingan UMKM. Kami juga ikut Export Coaching Program atau ECP. Di pelatihan tersebut kami diajari proses perencanaan, pemilihan bahan baku, proses produksi, pengemasan, pemasaran, sertifikasi, perizinan dan tahap business matching. Ada beberapa tahap sehingga akhirnya mengerti bagaimana menjadi eksportir,” Mey memaparkan.
Promosi ke internasional
Tak hanya itu, Jerry yang juga Anggota Dewan Pakar DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) dan mantan Wakil Ketua Umum DPP GPPMP itu menurut Mey ikut mempromosikan langsung produk-produk Sulut ke tingkat nasional serta internasional. “Pak Jerry pernah meminta saya untuk ikut pameran di Malaysia. Pak Jerry menggenjot pelaku UMKM untuk go export dan go global,” ujarnya
Mey dan sejumah pelaku UMKM makin bergairah karena pria yang pernah mengajar di UI, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) serta Universitas Pelita Harapan (UPH) itu ikut mencarikan buyers dari luar negeri.
“Pelatihan ECP terakhir lalu di Manado, ada buyers yang datang langsung dari Malaysia. Pak Jerry dan Kemendag menyiapkan jalur tol supaya produk-produk Sulut bisa menembus pasar luar negeri,” ungkapnya.
Produk garapan Mey sendiri sudah mulai menembus beberapa negara seperti Singapura, Australia dan Jepang. “Produk-produk saya masih dalam skala kecil, belum container. Dengan kemudahan yang diberikan Pak Jerry dan Kemendag, saya berharap bisa mengekspor dalam jumlah besar. Mohon doa restunya,” kata Meynio Sumendap. (S-*r/AM/jr)