Lippo Village, 22/3/18 (SOLUSSInews) – Penggodokan mahasiswa sebagai kader penerus bangsa yang tangguh, tidak cuma mengedepankan keilmuan tertentu. Tetapi Universitas Pelita Harapan mengedepankan pendidikan holistis.
“Hal ini penting, agar mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) tidak hanya peduli sisi akademis semata, tapi juga mampu mengembangkan karakternya,” kata Student Services Manager UPH, M Kusuma Wardhani, di kampus UPH, kawasan Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, pekan lalu.
Terkait pengembangan karakter itulah, salah satunya dengan upaya menanamkan semangat nasionalisme, dan peduli terhadap bangsa.
“Kami lakukan itu melalui mata kuliah Kewarganegaraan dari Fakultas Liberal Arts (FLA), di mana para mahasiswa mendapat pembekalan terkait Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia dan Nilai-Nilai Kejuangan Bangsa Indonesia yang diberikan langsung oleh Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI),” ungkapnya.
Kegiatan akademik ini berlangsung pada hari Jumat (9/3/18) lalu di MYC Multipurpose Room UPH lippo Village, di mana pihak LVRI hadir untuk memberikan sejumlah meteri pembekalan.
Yakni, mengenai Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia yang disampaikan oleh RM Erwin Tjokrosantoso. Lalu materi kedua, Nilai-Nilai Kejuangan Bangsa Indonesia, dibawakan Mayor Jenderal TNI Marinir Purnawirawan Nono Sukarno, Kepala Department Pewarisan DPP Legiun Veteran RI.
Dilaporkan, dalam pembekalan ini, hadir pula Wakil Ketua Umum LVRI, Mayor Jenderal Saiful Sulun.
Agen perubahan
Di akhir sesi seminar tersebut, kedua pembicara menyampaikan pesan kepada mahasiswai UPH untuk selalu berjuang menjadi agen perubahan, demi membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Disamping itu, mereka juga berpesan agar mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa dapat senantiasa belajar memperdalam nilai-nilai ideologi bangsa, agar tidak mudah dicerai-beraikan kesatuannya sebagai Bangsa Indonesia.
M Kusuma Wardhani kemudian menyatakan, kegiatan ini penting bagi mahasiswa sebagai generasi muda bangsa Indonesia.
“Materi ini kami rasa perlu untuk diketahui mahasiswa sebagai generasi muda, sekaligus mampu menjawab kebutuhan implementasi mata kuliah kewarganegaraan. Selain itu, hal yang menarik adalah mahasiswa memperoleh pemaparan langsung dari pelaku sejarah perjuangan bangsa Indonesia itu sendiri,” jelasnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk penggabungan antara mata kuliah Kewarganegaraan di FLA dengan kegiatan yang dilakukan dalam Service Learning Project.
Disebutkan, acara ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari kerja sama yang telah berlangsung antara Service Learning Division dengan LVRI pada semester ini (Januari-April 2018).
Menjembatani mahasiswa-dosen
Sementara itu, Service Learning Division merupakan institusi yang dapat menjembatani mahasiswa, dosen, dan juga lembaga rekanan terkait, untuk pelaksanaan Service Learning Project.
SedangkanService Learning Project ialah sebuah metode belajar bagi mahasiswa UPH untuk dapat mengimplementasikan bidang keilmuan mereka ke dalam suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Biasanya kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan mahasiswa di lokasi-lokasi yang telah menjadi rekanan dari Service Learning Division UPH, seperti sekolah, bimbingan belajar (Bimbel), panti asuhan, panti wredha, komunitas, hingga yayasan sosial.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa terlihat begitu antusias ditandai dengan banyaknya pertanyaan seputar kebangsaan Indonesia.
Diharapkan mahasiswa yang hadir pada akhirnya dapat mensosialisasikan materi tersebut kepada rekanan Service Learning Division dan pihak lainnya, sehingga pesan kebangsaan ini dapat dipahami juga oleh masyarakat yang lebih luas. Demikian rilis yang dikirim Staf PR UPH, dan diterima redaksi. (S-r/MT/jr)